Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

"Ingin Jadi Jonathan dan Dicintai Sore, Selamanya!" Refleksi Hidup Setelah Menonton Film “Sore: Istri dari Masa Depan

Ikraam setelah nonton Sore Biasanya, film habis ditonton, perasaan hanya sebatas “serunya ini film” atau “B aja ji ”. Tapi tidak dengan film ini. Saya keluar dari bioskop dengan perasaan campur aduk: antara ingin tertawa, merenung, lalu diam-diam berdoa agar hidupku juga bisa diperbaiki sebelum semuanya terlambat. Seharusnya saya menonton film Sore: Istri dari Masa Depan minggu lalu. Tapi tiketnya habis. Akhirnya minggu ini, setelah selesai rapat kampus yang entah kenapa seperti tidak kunjung selesai, saya memutuskan untuk ikut bersama kawan lain ke bioskop. Tak banyak ekspektasi. Hanya penasaran film ini ramai dibahas di media sosial. Banyak yang bilang “relate”, “bikin merenung”, "mau nonton ulang biar paham" dan “mau punya versi Sore dalam hidupku”. Film ini bercerita tentang Jonathan, cowok biasa yang hidupnya berjalan biasa dan sedikit bingung arah. Sampai tiba-tiba, muncul Sore, perempuan yang mengaku datang dari masa depan dan menyebut dirinya istri Jonathan. Dari s...

Topik Tesis Rasa Disertasi: Bukti Pria Lucu Bisa Serius (Asal Gerd-nya Tidak Kambuh)

Agung serius Makassar – Biasanya, Agung Dewantara adalah sosok paling nyaring di tongkrongan. Selalu siap melontarkan lelucon, meladeni teman dengan cerita receh, atau tiba-tiba menyanyikan lagu Fanny Soegi ekspresif. Tapi Kamis Siang itu, suasananya berbeda. lelucon khasnya nyaris tak muncul, matanya fokus, dan suara agak bergetar saat menyapa penguji: "Selamat siang, izin memulai presentasi." Agung, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin angkatan 2024, tengah menghadapi ujian proposalnya. Tema yang ia pilih terdengar unik dan penuh tanggung jawab: "Strategi Sponsorship PSM Makassar." Tidak banyak yang tahu, bahwa di balik judul itu, ada hubungan antara pekerjaan dan passion-nya. Sebagai fotografer01 di bagian media dan marketing PSM Makassar, Agung memang hidup dekat dengan dunia sepak bola. Ia tidak hanya memotret momen selebrasi atau pelatih yang marah-marah di pinggir lapangan. Ia mengamati spanduk sponsor yang berganti tiap musim, menca...

Revisi Menanti, Repost Story Harus Jadi: Dilema Prioritas Setelah Proposal

Foto bersama Alam dan Hanun Makassar  - Hari itu, wajah Alamsyah dan Hanun Dzikra tampak lega sekaligus lelah. Ujian proposal yang mereka persiapkan diam-diam selama berpekan-pekan lalu akhirnya rampung. Namun, seperti kebanyakan mahasiswa S2 lainnya, mereka belum bisa benar-benar bernapas lega. Revisi sudah menanti, tapi notifikasi Instagram juga ramai. “Baru keluar ruang ujian, HP langsung rame. Ada story yang nge-tag, ada yang kasih ucapan, dan banyak yang minta foto bareng,” kata Hanun sambil tertawa. Sebagai ASN TVRI Sulsel yang terbiasa dengan deadline kerjaan tampak tenang, ia pun mengakui, “bikin caption ucapan terima kasih kadang lebih susah daripada bikin latar belakang proposal.” Revisi dan Repost, Sama-Sama Mendesak Alamsyah pun mengangguk setuju. ASN penyuluh di Sulawesi Barat itu mengalami dilema serupa. Di satu sisi, dosen penguji sudah memberi catatan revisi dengan penuh coretan; di sisi lain, ponselnya tak berhenti berbunyi karena ucapan selamat dari teman-tem...

Uniknya Menjalani Long Distance (No) Relationship: Pikiran Sudah Berat, Malah Dipakai Latihan Beban

  Agung olahraga beban Makassar – Menjalani pendidikan sambil bekerja sudah cukup menantang bagi banyak orang. Tapi bagi Agung Dewantara (29) , tantangannya bertambah satu lagi: urusan cinta yang long distance  tapi ada no -nya, long distance (no) relationship. “Iya, sebenarnya kami dekat. Tapi tidak tahu juga, makin jauh jarak, modal komitmen,” kata Agung sambil tertawa kecil dan mata berbinar. Kisah cintanya yang tarik ulur, belum berkembang secara utuh, kini modal notifikasi chat senangnya minta ampun, dan kenangan voice note yang tak pernah dihapus. “Mungkin kami jadi orang-orang kuat, mungkin juga perlu adaptasi seperti latihan beban,” tambahnya, tetap dengan nada bercanda. S2, Bekerja, dan Bernapas Seperlunya Agung adalah mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, yang juga aktif bekerja di bidang marketing dan konten visual. Waktunya terbagi antara kelas, proyek kerja, dan tugas kampus yang menumpuk. Jadwalnya padat, dan pikirannya pun tak kalah sesak. “...

Ujian Dihantam, Hujan Menghunjam: Misteri Proposal Bahas Makam Raja Majene

  Firman swafoto sebelum ujian, jadi misteri Makassar –  Tiba-Tiba Langit Gelap dan Pendahuluan Hilang Sebagian: Misteri Foto Sebelum Ujian Dimulai Ada banyak hal yang bisa bikin mahasiswa grogi sebelum ujian proposal: teori yang belum mantap, metode yang masih ragu, atau daftar pustaka yang entah di mana. Tapi bagi Firmasnyah , yang bikin dag-dig-dug bukan cuma itu, melainkan pendahuluan proposalnya yang cuma dua lembar. Firmasnyah, mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, baru saja menjalani ujian proposal dengan topik kajian komunikasi tentang makam raja di Majene. Topik yang unik, menarik, dan katanya bakal ‘sejarah bagus’. Tapi ternyata, sejarah bukan satu-satunya yang disorot penguji. Pendahuluan yang super ringkas justru jadi sasaran utama. “Dua lembar? Ini pendahuluan atau sekilas info?” celetuk salah satu penguji dengan nada setengah bercanda. Ruangan yang awalnya formal mendadak hangat karena semua ikut tersenyum, termasuk Firmasnyah yang menahan rasa...

Alasan Urbanpost.id Jarang Bikin Berita, Dirutnya Ujian Proposal Duluan

  Imran berswafoto setelah ujian proposal Makassar – Nama Imran sudah tak asing di kalangan pegiat media dan di lingkunagn akademiknya. Ia adalah Direktur Utama Urbanpost.id , media partisipatif yang mengangkat cerita-cerita lokal dan suara warga oleh orang muda. Namun belakangan, platform yang ia dirikan jarang menerbitkan berita baru. Bukan karena kehabisan isu, tapi karena Imran sedang sibuk dengan perjalanan akademiknya sendiri: ujian proposal tesis. Di luar kesibukannya mengelola Urbanpost.id, Imran juga dikenal sebagai pegawai Bea Cukai teladan , dengan rekam jejak yang rapi dan berdedikasi. Alumni Politeknik Keuangan Negara STAN ini sebelumnya menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Ekonomi. Kini, ia sedang menempuh S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Hasanuddin, berkat beasiswa Komunikasi Digital (Komdigi) yang ia peroleh. Menariknya, meski memiliki latar belakang ekonomi dan karier yang mapan di instansi pemerintah, Imran memilih jalur komunikasi sebagai ruang belajarny...