 |
Ilustrasi kelas S2 |
Saat ini, menempuh pendidikan magister sering dipandang sebagai “jalan keluar” oleh banyak orang, terutama bagi para fresh graduate yang masih bingung ingin bekerja di bidang apa, merasa belum puas dengan ilmu yang dimiliki, atau merasa salah jurusan saat kuliah S1. Selama ada dana dan dukungan dari orang tua, melanjutkan ke jenjang S2 menjadi pilihan yang dianggap “elegan” daripada menganggur.
Biasanya, orang memilih program S2 yang masih sejalur dengan S1. Contohnya, lulusan Pendidikan Biologi kemungkinan besar akan mengambil S2 di bidang pendidikan atau biologi. Ini karena dalam dunia akademik, jenjang S2 memang dirancang untuk memperdalam dan memfokuskan pemahaman terhadap satu bidang ilmu tertentu, mirip dengan peralihan dari dokter umum ke dokter spesialis.
Namun, kini banyak juga yang memilih jalur berbeda, bahkan bertolak belakang, dari jurusan S1-nya. Misalnya, Dokter Tirta yang lulusan kedokteran justru melanjutkan S2 di bidang manajemen. Atau seorang dosen yang dulunya mengambil Teknik Pertanian saat S1, lalu melanjutkan S2 dan S3 di bidang ekonomi hingga menjadi guru besar keuangan.
Pertanyaannya, apa kelebihan dan kekurangan dari langkah ini?
Kelebihan S2 Tidak Linier
1. Menambah Wawasan dan Keterampilan yang Beragam
Mengambil jurusan berbeda di S2 membuka peluang untuk menggabungkan dua bidang keilmuan, menghasilkan kombinasi pengetahuan yang unik dan aplikatif. Seperti Dokter Tirta yang bisa mengelola bisnis kesehatan karena punya pemahaman medis dan manajerial.
2. Peluang Karier Lebih Luas
Perpaduan dua disiplin ilmu bisa membuka jalan karier baru. Misalnya, lulusan S1 Hukum dan S2 Ekonomi bisa bekerja di bidang analisis kebijakan atau menjadi pengacara keuangan. Kombinasi Komunikasi dan Psikologi bisa mengarah ke spesialis hubungan masyarakat.
3. Potensi Kenaikan Jabatan
Gelar S2, terlepas dari linier atau tidaknya, umumnya meningkatkan peluang promosi di tempat kerja, meskipun ini lebih berlaku bagi mereka yang sudah bekerja.
Kekurangan S2 Tidak Linier
1. Sulit Menjadi Dosen atau Peneliti
Di era sekarang, dunia akademik menuntut kejelasan spesialisasi. Pendidikan yang tidak linier bisa menjadi hambatan dalam melamar posisi akademik, karena institusi mengutamakan konsistensi disiplin ilmu.
2. Adaptasi yang Berat di Awal Perkuliahan
Mahasiswa yang lintas jurusan akan menghadapi tantangan besar dalam memahami materi baru. Ketidaksiapan bisa membuat proses belajar terasa berat, bahkan menyebabkan penyesalan setelah lulus.
3. Tidak Sesuai Kebutuhan Industri
Perusahaan bisa ragu mempekerjakan lulusan S2 yang tidak linier karena dianggap tidak fokus atau terlalu mahal untuk posisi tertentu. Tanpa narasi yang kuat mengenai alasan memilih jalur tersebut, pelamar bisa dianggap tidak punya arah karier yang jelas.
Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?
Sebelum memutuskan, refleksikan tujuan jangka panjangmu. Apakah gelar S2 akan membantumu mencapainya, walau tidak linier? Apakah kamu siap beradaptasi dan mengejar ketertinggalan? Jika jawabannya ya, lanjutkan. Yang terpenting adalah kamu memahami arah yang ingin dituju dan siap menjalani prosesnya.
Pendidikan hanyalah alat. Yang menentukan nilainya adalah bagaimana dan ke mana kamu mengarahkannya.
Penulis: Haeril Anwar
Editor: Firmansyah Atjo
Komentar