Langsung ke konten utama

Postingan

Laporan Eksklusif: Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi UNHAS Suguhkan Inovasi di Seminar Proyek Komunikasi

Makassar, 18 Juni 2025 – Gelaran Seminar Proyek Komunikasi yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Hasanuddin (UNHAS) resmi berakhir hari ini, setelah dua hari penuh paparan ide-ide brilian dari mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi angkatan 2024/2025-1. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari mata kuliah Kebijaksanaan dan Perencanaan Komunikasi yang diampu langsung oleh pakar komunikasi terkemuka, Prof. Dr. Hafied Cangara. Seminar yang berlangsung pada tanggal 18 dan 19 Juni 2025 ini menjadi ajang bagi para mahasiswa untuk mempresentasikan proposal proyek perencanaan komunikasi yang inovatif dan relevan dengan tantangan komunikasi kontemporer. Sebanyak tujuh kelompok mahasiswa secara bergantian memaparkan gagasan mereka, mencakup berbagai isu strategis mulai dari pengembangan media digital hingga kampanye sosial dan pemasaran. Pada hari pertama, Rabu, 18 Juni 2025, seminar dibuka dengan presentasi proyek "Membangun Media Berita Online: S...
Postingan terbaru

Bingungnya Cari Hunian yang Pas Untuk Kaum Mendang-Mending, Mending Pilih Tallasa City

Rumah di Tallasa City Makassar – “Satu rumah, lokasi strategis, lingkungan aman, desain modern, tapi harga juga masuk akal.” Kalimat itu terdengar seperti mimpi di tengah realitas kaum urban yang sedang gencar berburu rumah. Apalagi bagi mereka yang termasuk kategori kaum mendang-mending —mereka yang terus membandingkan, menimbang, dan sering berakhir tidak jadi beli karena tak kunjung ‘sreg’. Tapi di antara dilema lokasi jauh tapi murah, atau dekat tapi sempit, kompleks Tallasa City muncul sebagai opsi yang mulai mencuri perhatian. Letaknya di utara Makassar, dengan akses yang terkoneksi ke pusat kota lewat tol dan jalan arteri, kawasan ini menawarkan hunian yang tidak hanya ramah dompet, tapi juga ramah psikologis . Tak Sekadar Rumah, Tapi Lingkungan Nida (25 tahun) , seorang mahasiswi, mengaku telah melihat lebih dari 15 lokasi perumahan sebelum akhirnya memilih Tallasa City. “Awalnya saya skeptis, takut zonanya terlalu ramai atau kurang nyaman. Tapi begitu masuk, lihat jalana...

5 Alasan Pentol Poltek Terlalu OP Dalam Persaingan Pentol: Dianalisis Menggunakan Teori Interaksi Simbolik

Sore di Pentol Poltek Makassar – Di antara banyaknya jajanan pentol di Makassar, Pentol Poltek bukan sekadar laris, ia jadi legenda. Bukan karena marketing besar-besaran, bukan pula karena waralaba. Tapi karena makna sosial yang melekat di balik gerobaknya. Jika ditilik dari perspektif teori Interaksi Simbolik , pentol ini tak hanya jadi makanan, tapi simbol hubungan, nilai, dan identitas bersama mahasiswa Unhas dan Poltek . Teori interaksi simbolik, dikembangkan oleh Herbert Blumer dari pemikiran George Herbert Mead, menekankan bahwa manusia memberi makna pada objek, tindakan, dan situasi berdasarkan interaksi sosial. Dalam konteks ini, Pentol Poltek adalah lebih dari jajanan, ia adalah simbol yang terus dimaknai ulang melalui interaksi mahasiswa dengannya . Berikut lima alasan mengapa Pentol Poltek begitu "OP" (overpowered) dalam ekosistem perpentolan, jika dianalisis lewat teori ini: 1. Pentol sebagai Simbol Identitas Kolektif Mahasiswa Menurut interaksi simbolik, makna...

Menulis Ulang Skripsi Saja Mual, Kok ada Orang Mau Tulis Ulang Sejarah?

Olah gambar Pinterest Ketika Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut perdebatan publik terkait rencana penulisan ulang sejarah sebagai "pepesan kosong", banyak pihak terkejut. Pernyataan ini dianggap meremehkan kekhawatiran masyarakat, dan mencerminkan kecenderungan menutup ruang dialog dalam isu yang seharusnya inklusif. tidak melibatkan publik, dan dijalankan oleh segelintir elite politik—bukankah justru berisiko mengaburkan fakta, alih-alih meluruskannya? Dalam negara demokratis, terutama saat menyentuh isu sejarah—yang menjadi identitas kolektif bangsa—diskusi terbuka justru sangat penting. Sejarah bukan milik negara atau kekuasaan tertentu, melainkan milik rakyat secara keseluruhan. Maka, proyek penulisan ulang sejarah Indonesia seharusnya menjadi ruang kerja kolaboratif lintas disiplin dan generasi. Penulisan sejarah bisa diterima jika bertujuan meluruskan narasi yang timpang atau menghadirkan suara-suara yang sebelumnya terpinggirkan. Namun jika dilakukan secara tertu...

Pendidikan Tinggi ≠ Panai’ Tinggi: Citanya Perempuan S2 itu Cinta yang Setara

  Hanun dan Siti Nurul S2 Oleh: Siti Nurul Makassar – Di sela tumpukan jurnal dan lembar presentasi, aku dan Hanun kadang duduk berdua di sudut kantin kampus, membicarakan topik yang sama berulang kali: bagaimana pendidikan tinggi yang kami kejar ternyata tidak selalu membawa kami ke tempat yang diinginkan—terutama dalam urusan relasi. Bukan soal gelar. Tapi soal pandangan orang. “Sudah S2, jadi pasti panai’ tinggi, ya?” adalah kalimat yang lebih sering kami dengar dibanding, “Wah, keren ya lanjut studi!” Seolah pendidikan bukan untuk tumbuh, tapi untuk menaikkan ‘harga’ dalam proses perjodohan. Seolah kami adalah barang, dan gelar kami adalah label harga. Kami Hanya Ingin Belajar Kami masuk program magister bukan untuk gengsi. Aku ingin jadi pengajar di kampus. Hanun ingin membangun lembaga riset perempuan di desanya di Bone. Tapi jalan ke sana tidak selalu mulus, terutama jika dihadapkan pada tekanan sosial. “Saya pernah dekat dengan seseorang,” cerita Hanun suatu hari. “Ta...

Jam Terbang Tinggi, Jam Tidur Minim: Tantangan Pekerja Bandara yang Lanjut Studi

Resta di Tower ATC Raga di Kampus, Jiwa di Tower —  Kisah Resta Arga Santosa Makassar - Bagi sebagian orang, kuliah pascasarjana adalah fase naik kelas dalam karier. Tapi bagi Resta Arga Santosa , kuliah S2 justru terasa seperti menerbangkan dua pesawat sekaligus. satu bernama pekerjaan, satu lagi bernama pendidikan. Keduanya butuh konsentrasi penuh, namun waktu hanya 24 jam. Resta bukan mahasiswa biasa. Ia adalah petugas Air Traffic Controller (ATC) di bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, salah satu profesi paling menegangkan di dunia penerbangan. Setiap hari, ia bertugas di menara pengawas (tower), memastikan puluhan pesawat bisa lepas landas dan mendarat dengan selamat. Jadwalnya tidak pasti, shift bergantian, dan kesalahan sekecil apa pun bisa berdampak besar. Namun, di tengah pekerjaan yang penuh tekanan itu, Resta mengambil keputusan besar: melanjutkan studi S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Hasanuddin . Bukan untuk gaya-gayaan. Ia ingin memperluas wawasan, memperdalam ca...

Sulitnya Cari Outfit dan Pose Itu-Itu Saja, Langkanya Foto Angkatan Jadi Istimewa

  Foto angkatan S2 Komunikasi Unhas S2 Ilmu Komunikasi Unhas Angkatan 2024 (1), Semester Akhir Abadikan Momen Langka Bersama Makassar – Ada yang menyetrika kemeja sejak malam sebelumnya, ada yang baru pinjam kemeja putih saat di kampus. Di antara berbagai kesibukan akademik dan pekerjaan, mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin akhirnya berkumpul lengkap dalam satu momen langka: foto angkatan . Diambil pada penghujung semester kedua, sesi foto ini menjadi salah satu dari sedikit waktu di mana seluruh mahasiswa angkatan 2023/2024 bisa berkumpul secara langsung. Mengingat masa studi yang hanya berlangsung dua semester dengan jadwal yang padat dan pertemuan yang jarang, sesi ini menjadi momen yang tidak sekadar simbolis, tapi juga emosional. Dibalik Seragam yang Tak Seragam Panitia telah menentukan warna pakaian: atasan beige dan bawahan putih. Namun rupanya, menentukan seragam tidak semudah menyebutkan warna. “Beige itu definisinya bisa beda-beda. Ada yang terlalu ge...